28 Oct Manfaat, Redaman Torsi Hingga Misalignment Poros dari Tyre Coupling
Informasi dasar mengenai tyre coupling sudah Sahabat lihat pada artikel sebelumnya. Kali ini akan kita bahas lebih dalam lagi. Mulai dari manfaat, kekakuan atau redaman torsi hingga misalignment poros yang diizinkan dari tyre coupling itu sendiri. Berikut ulasannya.
Dilihat dari manfaatnya, tyre coupling cocok untuk posisi pemasangan horizontal dan vertikal atau posisi pemasangan pada setiap sudut yang diperlukan. Ban elastis dibelah di bagian lingkar dan dapat diganti tanpa harus memindahkan mesin yang digabungkan. Ban elastis dipasang tanpa serangan balik dan memberikan kekakuan torsi linier coupling, sehingga kekakuan torsi tetap konstan saat beban pada coupling meningkat. Sangat cocok untuk membalikkan operasi atau bisa dikatakan operasi dengan mengubah arah beban. Bagian coupling dapat diatur sesuai kebutuhan pada poros yang akan dihubungkan. Jika ban elastis rusak atau aus secara permanen, bagian logam dapat berputar bebas satu sama lain karena tidak bersentuhan satu sama lain.
Koefisien redaman pada tyre coupling adalah = 0,9. Data teknis untuk ban elastis yang terbuat dari karet alam dan karet kloroprena hampir identik. Kekakuan torsional tergantung pada suhu lingkungan dan frekuensi serta amplitudo eksitasi getaran torsional. Dengan flexible coupling, proses pembuatan elemen karet dan penuaannya terutama mempengaruhi nilai kekakuan CTdyn. Untuk alasan ini perhitungan harus dilakukan dengan toleransi untuk kekakuan dinamis ±20%. Koefisien redaman yang ditentukan adalah nilai minimum dengan hasil bahwa kinerja redaman coupling paling tidak sesuai dengan nilai yang ditentukan.
Sementara itu, untuk misalignment poros yang diizinkan tergantung pada kecepatan operasi. Saat kecepatan meningkat, nilai misalignment poros yang lebih rendah dapat diizinkan. Gaya restoratif (termasuk dalam arah aksial) bergantung pada kecepatan, torsi sistem, dan ketidaksejajaran poros. Faktor koreksi untuk kecepatan yang berbeda ditentukan pada data dibawah ini;
Kecepatan maksimum untuk masing-masing ukuran kopling harus dicatat. Kperm = K1500 • FKV
- Kecepatan 500 rpm – faktor koreksi FKV = 1,2
- Kecepatan 1000 rpm – faktor koreksi FKV = 1.1
- Kecepatan 1500 rpm – faktor koreksi FKV = 1,0
- Kecepatan 3000 rpm – faktor koreksi FKV = 0,7
Sangat teoritis ya penjelasan di atas Sahabat? Ya, tentu saja kira-kira begitulah yang Sahabat IBJS lakukan dalam menganalisa jenis coupling yang ideal untuk proses produksinya Sahabat IBJS, setuju bukan? Satu hal yang juga ideal adalah bila Sahabat IBJS mencari tyre coupling ke store PT. Indobeltraco Jaya Semesta. Ya, tentu saja ideal, karena selain sebagai distributor komponen mesin industri terlengkap, PT. Indobeltraco Jaya Semesta juga selalu menyediakan produk dengan kualitas terbaik demi untuk memenuhin kebutuhan Sahabat IBJS dan demi untuk mencapai goal kami: kepuasan Sahabat IBJS sebagai pelanggan setia.
PT. INDOBELTRACO JAYA SEMESTA